28 May 2010

Nabi Muhammad Jadi Media Promosi Kepemimpinan Wilders

,
AMSTERDAM (Berita SuaraMedia) - Tawaran kampanye pemilihan umum oleh surat kabar Belanda, De Telegraaf nampaknya berujung kemarahan pemimpin Partai Kebebasan (PVV) Geert Wilders yang menuding harian tersebut telah melakukan penyensoran. Pertikaian tersebut dimulai ketika surat kabar De Telegraaf menawarkan halaman edisi Senin mereka untuk masing-masing kandidat pemilu dalam upaya melakukan kampanye pemilu mereka, dengan ide kreatif mereka.
Wilders, salah satu kandidat dari lima pemimpin partai, berencana memasukkan kartun Nabi Muhammad dalam halamannya, dimana politisi anti-Islam ini berusaha “mendiskusikan” kebebasan berekspresi.
Editor Telegraaf, Sjuul Paradijs mengatakan bahwa kartun semacam itu merupakan bentuk “serangan yang tidak perlu”, hingga akhirnya rencana tersebut ditolaknya.
De Telegraaf dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa baik editor maupun redaktur sependapat bahwa tidak ada tempat bagi kartun semacam itu dalam surat kabar mereka.
Sang pemimpin PVV kemudian menuding surat kabar tersebut telah menyensor kartun yang hendak dimuatnya.
Kartun tersebut merupakan ciptaan kartunis yang ditahan pada 2008 silam karena tindak diskriminasi dengan merilis kartun yang menyinggung kaum Muslim, Gregorius Nekschot.
Promosi yang dilakukan Wilders untuk pemilu yang akan dilaksanakan pada 9 Juni mendatang nampaknya semakin ekstrim, mengingat Wilders sebelumnya mengangkat tema larangan jilbab untuk mendapatkan hati warga Almere dan Hague.
Menurut Wilders, perihal jilbab tersebut akan menjadi fokus pembicaraan dengan para eksekutif pemerintahan lokal di dua kota. Di Almere dan Hague, PVV akan bertarung untuk memperebutkan suara di dalam pemilu mendatang.
Larangan tersebut akan berlaku di semua kantor dewan serta semua institusi dan klab yang mendapat uang dari dewan, meskipun cuma satu sen sekali pun, tegas Wilders.
Wilders berpidato di depan para pendukungnya di Almere. Ia memasuki ruangan sambil diiringi lagu tema film Rocky, Eye of the Tiger. Lagi-lagi, ia mengungkit perihal jilbab.
Menurut Wilders, benda-benda religius seperti salib Kristen dan yarmulke Yahudi tidak dilarang. Sebab, benda-benda tersebut merupakan simbol budaya Belanda. Para pendukung Wilders memberinya standing ovation.
Wilders, 46, terkenal akan pandangan anti-Islam dan anti-imigrannya yang terang-terangan. Dia telah menyerukan agar jilbab dilarang di gedung-gedung umum, membandingkan Al Qur’an dengan Mein Kampf milik Hitler, dan ingin  melihat “komando urban” memberikan “keamanan tambahan” di jalan-jalan kota.
Di koran-koran, komentator Jerman mengekspresikan kekecewaan mereka atas kesuksesan Wilders dalam pemilu di kota Almere dan Den Haag, namun menambahkan bahwa partainya belum memiliki kekuatan untuk beraksi di panggung nasional. Di waktu yang sama, mereka juga melihatnya sebagai pertanda buruk, mengkhawatirkan bahwa masalah di Belanda akan segera mencapai Jerman.
Süddeutsche Zeitung yang berhaluan kiri menulis:
“Jika tidak ada yang terjadi untuk mencegahnya, PVV akan memperoleh jumlah suara tertinggi atau paling tinggi kedua dalam pemilihan parlemen bulan Juni. Itu adalah kabar buruk bagi Belanda. Terlepas dari kebenciannya terhadap Islam, Wilders tidak punya hal lain untuk ditawarkan bagi negaranya. Seperti semua populis, dia tidak berkepentingan dalam solusi. Dia hanya memanfaatkan ketakutan orang-orang – takut terhadap orang lain, bahaya, dan sesuatu yang tidak terkontrol. Demikian halnya, tidak ada yang perlu berterima kasih padanya untuk menunjukkan sesuatu yang telah sangat menyimpang dari kebijakan integrasi Belanda.”

0 comments to “Nabi Muhammad Jadi Media Promosi Kepemimpinan Wilders”

Post a Comment

 

Magazones Blog Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates